DUMAI - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) adalah satu-satunya organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab mengelola, membina, mengembangkan & mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kegiatan olahraga prestasi setiap anggota di Indonesia.
Sehingga Koni menjadi tempat untuk menyatukan dan mengembangkan para Olahragawan, Atlit-atlit khusus di Kota Dumai dengan adanya anggaran yang cukup besar untuk Kota Dumai dengan Nominal 1.2 M untuk Tahun 2024.
Namun di Koni Dumai diduga sepertinya ada Cabang Olahraga (Cabor) yang dianaktirikan, salah satunya adalah Cabor Taekwondo.
Rahmad Safarudin yang akrab disapa Ales Ketua Pengurus Kota Taekwondo Indonesia Dumai (Pengkot TI) menyampaikan bahwa kurangnya perhatian dari Koni Dumai untuk para Cabor-cabor khususnya Cabor Taekwondo di Kota Dumai.
"Disamping kurangnya membantu untuk kegiatan Taekwondo Dumai bahkan sampai tidak mengikut sertakan Cabor Taekwondo dalam ajang Kejurkot Dumai," ujar Ales. Rabu, (25/09/2024).
Ales juga menyesalkan akan adanya giat ditanggal 26-29 September 2024 Atlit Taekwondo mengadakan Kejurprov Riau dan Liga pelajar sehingga Taekwondo Dumai memberangkatkan peserta terbaik dengan Total sebanyak 89 Peserta dengan membawa nama baik Kota Dumai, tetapi sangat disayangkan KONI Dumai tidak memperhatikan dan tidak membantu untuk kegiatan ini.
Serta sebelumnya kami dari Cabor Taekwondo telah pernah melayangkan 3 (Tiga) proposal, namun tidak ada gubrisan atau bantuan sama sekali. Termasuk proposal untuk Kejurprov ini sudah 4 (Empat) proposal yang kami masukkan.
"Disini kami ingin mempertanyakan, ada apa dengan Koni Dumai ?," ungkap Ales penuh tanda tanya.
Ales juga mempertanyakan apa alasan Koni tidak ikutsertakan Cabor Taekwondo dalam ajang Kejurkot Dumai. Serta Kami menduga adanya penyelewengan anggaran, jadi kami meminta Koni Dumai agar transparansi terhadap anggaran Koni Dumai yang sebesar 1.2 M TA. 2024.
"Serta apa alasan Koni tidak Membantu untuk keberangkatan Atlit Taekwondo Kejurprov Riau & Liga pelajar yang Total peserta sebanyak 89 Orang?," ucapnya penuh tanda tanya.
Ales menegaskan, kalau ini tidak ditanggapi, kami nyatakan kami akan DEMO besar-besaran di Kantor KONI Dumai.
"Karena tidak adanya perhatian dari Koni Dumai, maka kami sebanyak 89 orang atlet berangkat ke Pekanbaru untuk mengikuti Kejurprov Riau dan Liga Pelajar secara mandiri," pungkas Ales mengakhiri.
Ketua Koni Dumai Agustiawan, ST saat dikonfirmasi menjelaskan, Waalaikumussalam wrwb. Silahkan koordinasi dengan Kadir ya bang, tadi malam sudah didiskusikan terkait hal yang menyangkut Kejurkot yang lalu.
"Pada dasarnya bukan tidak dibantu, tapi memang bantuan yang diberikan tidak bisa sesuai dengan yang diharapkan karena keterbatasan sisa anggaran KONI yang ada saat ini," tulisnya.
Ia menambahkan, Tidak ada maksud untuk menganaktirikan, namun memang anggaran KONI untuk tahun 2024 yang diajukan pada tahun lalu belum bisa mengakomodir semua kebutuhan dari masing-masing Cabor.
"Tentu saja KONI siap terbuka bagi semua cabor yang ingin mengetahui alokasi anggaran KONI yang sudah diberikan oleh pemerintah," tutupnya mengakhiri.
Sesuai arahan dari Ketua KONI, awak media mencoba mengkonfirmasi Abdul Kadir Jailailani selaku Wakil Ketua, namun hingga berita ini diterbitkan tidak ada tanggapan maupun jawaban lanjutan dari beliau.***