DUMAI - Presiden mahasiswa Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) Dumai meminta dan mendesak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Dumai untuk transparansi terhadap anggaran KONI 2024, karna kami menduga ada penyalahgunaan gunaan terhadap anggaran.
Iqbal selaku Presiden Mahasiswa terpilih IAITF Kota Dumai menjelaskan bahwa Kami mendengar dari beberapa peserta Kejurkot bahwa ada beberapa cabor dalam Kejurkot Dumai 2024 yang tidak di ikut sertakan.
"Maka disini kami mempertanyakan
kepada KONI Dumai, apa alasan tidak diikut sertakan cabor-cabor tersebut. Kami mendengar dari salah satu mahasiswa yang sekaligus peserta atlet Porprov Riau 2022 tentang kurangnya perhatian dari KONI terhadap peserta atlet terbaik Kota Dumai," ujar Iqbal.
Iqbal meminta kepada Ketua atau Pengurus KONI Dumai untuk menjelaskan atau menjabarkan kepada publik terkait penggunaan anggaran KONI Dumai Tahun 2024 dengan nominal 1,2 Milyar terutama terkait penggunaan anggaran Kejurkot Dumai 2024 yang lalu.
“Jika tidak ada tanggapan dari KONI Dumai dalam waktu dekat, maka kami dari barisan Mahasiswa akan terus kawal dan mengusut sampai tuntas permasalahan ini," pungkas Iqbal.
Disisi lain, Feby Jolindra selaku mahasiswa sekaligus atlet peraih medali Perunggu Porprov Riau 2022 merasa heran, mengapa bisa tidak sesuai uang pembinaan dengan waktu dan kerja keras yang atlet berikan kepada Kota Dumai.
"Padahal resiko cedera sangat tinggi, ini tentunya juga menjadi salah satu penyebab kurangnya atlet berprestasi di Kota Dumai ini," sebut Feby.
"Maka selaku Agen of Change, kami mahasiswa meminta kepada KONI Dumai agar bisa menjelaskan, supaya tidak terjadi kesalah pahaman," ucapnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar